Pelaksanaan Liga Prima Indonesia (LPI) musim 2011-2012 tinggal menghitung hari, namun masih banyak masalah yang belum rampung. Setelah kisruh tentang jumlah peserta kompetisi, kini masalah hak siar pertandingan.
PSSI telah memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan MNC Grup sebagai pemegang hak siar pertandingan (LPI) baik langsung maupun tunda. Hal ini membuat pihak ANTV, yang selama ini memegang hak siar, meradang. Manajemen ANTV merasa PSSI tidak memberikan ruang dan respon atas penawaran mereka.
Pihak ANTV sepertinya tidak peduli dengan keputusan PSSI yang telah menjalin kerja sama dengan MNC Grup. Bahkan pada laga pembukaan kompetisi antara Persib Bandung dengan Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (15 Oktober) nanti, ANTV akan mempersiapkan diri.
"Hingga saat ini kami masih mitra PSSI. Kami siap melakukan siaran langsung, tetapi pasti mempersiapkan langkah tertentu karena masalah ini ada dampak hukumnya. Kami pun sudah siapkan pengacara," kata Wakil Direktur Sport ANTV, Reva Deddy Utama, di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/10). "Kami masih memiliki opsi atas siaran itu. Jika nantinya hak siar diambil televisi lain, maka harus diselesaikan di pengadilan."
"ANTV memiliki hak siar selama 10 tahun, empat musimnya sudah dikerjakan sesuai kontrak," lanjut Reva. "Nilai kontrak ANTV dengan PSSI di era Nurdin Halid sebesar Rp 100 miliar. Setiap musim kompetisi bernilai Rp 10 miliar. Sehingga, saat ini uang ANTV di PSSI masih ada Rp 60 miliar lagi."
Sementara itu, PSSI siap menghadapi ancaman hukum yang bakal dilayangkan ANTV. Usai bertemu dengan grup MNC, Rabu (12/10), CEO PT Liga Prima, Widjajanto, mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya sudah mengadakan hubungan dengan ANTV untuk menunjau ulang kontrak yang sudah berjalan dan masih berlaku.
Dijelaskan Widjajanto, pihaknya dalam posisi kuat untuk membatalkan kontrak secara sepihak, karena kontrak berdurasi 10 tahun itu bisa ditinjau setiap musim. Dari hasil evaluasi, PT Liga menganggap nilai kontrak dari ANTV terlalu kecil.
"Kita perlu mencari keuntungan lebih untuk membiayai klub yang kini tidak diongkosi APBD lagi. Kita juga perlu biaya untuk tim nasional. Jadi, wajar kalau kita mencari penawaran terbaik," ujar Widjajanto. "Posisi legal kita kuat. Kalau Anda, apakah ingin nilai yang sama atau yang lebih bagus untuk klub-klub? Kita sebagai PSSI posisinya kuat sekali."
Sementara itu, mengenai kerja sama dengan MNC, Widjajanto mengatakan bahwa saat ini prosesnya tinggal menunggu ditandatangani oleh ketua umum PSSI, Djohar Arifin. Soal nilai kontrak kerja sama tersebut, Widjajanto enggan menyebutkan. Ia mengatakan, setengah dari nilai kesepakatan dengan MNC akan diserahkan pada klub, sedangkan setengahnya lagi untuk PSSI dan pengelola liga
PSSI telah memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan MNC Grup sebagai pemegang hak siar pertandingan (LPI) baik langsung maupun tunda. Hal ini membuat pihak ANTV, yang selama ini memegang hak siar, meradang. Manajemen ANTV merasa PSSI tidak memberikan ruang dan respon atas penawaran mereka.
Pihak ANTV sepertinya tidak peduli dengan keputusan PSSI yang telah menjalin kerja sama dengan MNC Grup. Bahkan pada laga pembukaan kompetisi antara Persib Bandung dengan Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (15 Oktober) nanti, ANTV akan mempersiapkan diri.
"Hingga saat ini kami masih mitra PSSI. Kami siap melakukan siaran langsung, tetapi pasti mempersiapkan langkah tertentu karena masalah ini ada dampak hukumnya. Kami pun sudah siapkan pengacara," kata Wakil Direktur Sport ANTV, Reva Deddy Utama, di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/10). "Kami masih memiliki opsi atas siaran itu. Jika nantinya hak siar diambil televisi lain, maka harus diselesaikan di pengadilan."
"ANTV memiliki hak siar selama 10 tahun, empat musimnya sudah dikerjakan sesuai kontrak," lanjut Reva. "Nilai kontrak ANTV dengan PSSI di era Nurdin Halid sebesar Rp 100 miliar. Setiap musim kompetisi bernilai Rp 10 miliar. Sehingga, saat ini uang ANTV di PSSI masih ada Rp 60 miliar lagi."
Sementara itu, PSSI siap menghadapi ancaman hukum yang bakal dilayangkan ANTV. Usai bertemu dengan grup MNC, Rabu (12/10), CEO PT Liga Prima, Widjajanto, mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya sudah mengadakan hubungan dengan ANTV untuk menunjau ulang kontrak yang sudah berjalan dan masih berlaku.
Dijelaskan Widjajanto, pihaknya dalam posisi kuat untuk membatalkan kontrak secara sepihak, karena kontrak berdurasi 10 tahun itu bisa ditinjau setiap musim. Dari hasil evaluasi, PT Liga menganggap nilai kontrak dari ANTV terlalu kecil.
"Kita perlu mencari keuntungan lebih untuk membiayai klub yang kini tidak diongkosi APBD lagi. Kita juga perlu biaya untuk tim nasional. Jadi, wajar kalau kita mencari penawaran terbaik," ujar Widjajanto. "Posisi legal kita kuat. Kalau Anda, apakah ingin nilai yang sama atau yang lebih bagus untuk klub-klub? Kita sebagai PSSI posisinya kuat sekali."
Sementara itu, mengenai kerja sama dengan MNC, Widjajanto mengatakan bahwa saat ini prosesnya tinggal menunggu ditandatangani oleh ketua umum PSSI, Djohar Arifin. Soal nilai kontrak kerja sama tersebut, Widjajanto enggan menyebutkan. Ia mengatakan, setengah dari nilai kesepakatan dengan MNC akan diserahkan pada klub, sedangkan setengahnya lagi untuk PSSI dan pengelola liga
Artikel Terkait:
persib
- Poin Pertama dari Papua
- Kereta Api Jurusan Cibatu – Purwakarta Libur!
- siaran langsung laga pembuka persib vs semenpadang di siarkan oleh RCTI
- Bobotoh Saksikan Launching Persib dari Layar Lebar
- Tetap Diikuti 24 Tim Liga Prima Gantikan LSI
- Drago Mamic Pelatih Persib
- Persib Nomine Liga Level 1
- Hilton Hijrah ke Sriwijaya FC
- RD Masih Berikan Harapan
0 komentar:
Post a Comment