Namun pada akhir April kemarin, pihak RIM  Asia Pasifik  telah mengundang sejumlah wartawan termasuk InfoKomputer  untuk menjajal  kemampuan PlayBook tersebut. Didampingi Oliver  Pilgerstorfer (PR Manager RIM  untuk Asia Tenggara), kami pun sempat  menjajal kemampuan tablet yang memiliki  layar 7 inci tersebut.
Bicara  layar, hal pertama yang menarik perhatian adalah  kualitas layarnya  yang prima. Layar dengan resolusi 1024x600 pixel tersebut  mampu  menampilkan gambar yang sangat tajam, detail, dan kaya warna. Kelebihan   tersebut sangat kentara saat PlayBook memainkan sebuah film yang  menampilkan  birunya laut dan awan dengan sangat memukau. 
Yang  juga perlu digarisbawahi,  PlayBook mendukung video HD kelas 1080p  dengan berbagai format seperti AVI,  MP4, FLV, termasuk video yang  dikonversi ke format High Profile 1080p.  Bayangkan enaknya menikmati  film definisi tinggi di tengah kemacetan atau  sidang paripurna dengan  layar yang keren tersebut. By the way, PlayBook juga menyediakan   colokan HDMI sehingga kita bisa memutar video dari PlayBook ke televisi.
Kami  juga sangat menyukai bentuknya yang ringkas dan ringan.  Secara  dimensi, ukuran 13x 19,4 cm dan tebal 1 cm mungkin terlalu besar untuk   masuk ke saku celana atau jas. Namun dengan bobot yang hanya 425 gram,  PlayBook  sepertinya tidak akan menjadi bagian merepotkan saat masuk ke  tas kerja. Bagian  belakang PlayBook sendiri terbuat dari material karet  sehingga lebih kokoh  digenggam tanpa mudah terasa licin. Jadi jika  dibandingkan iPad, PlayBook  unggul dari sisi portability.
Kelebihan lain yang coba ditonjolkan PlayBook adalah  kemampuan mulitasking,  dan Oliver menunjukkannya  dengan sangat bangga. Ia contohkan bagaimana  PlayBook bisa menjalankan berbagai  aplikasi secara bersamaan, mulai  dari browser, video, musik, dan aplikasi  lainnya. Kami coba menjalankan  sampai 10 aplikasi secara bersamaan dan  PlayBook bisa menjalankannya  tanpa masalah.
Nah, di jendela multitasking  tersebut, kita bisa melihat  video tetap berjalan—mirip seperti kita  memencet Alt-Tab di Windows 7. Hal  tersebut tidak bisa dilakukan  Android dan iOS, jadi demonstrasi tersebut  menunjukkan bagaimana  efektifnya PlayBook menjalankan multitasking.
Keunikan  lain dari PlayBook adalah bezel alias area di  pinggiran layar memiliki  peran tersendiri. Contohnya jika ingin membuka jendela  mulitasking,  kita tinggal gerakkan  jari dari bezel bagian bawah ke atas. Jika ingin  menutup aplikasi, kita tinggal  geser jendela aplikasi ke bezel bagian  atas. Sedangkan bezel kanan dan kiri berfungsi  untuk berpindah ke  aplikasi lain tanpa harus membuka jendela multitasking.  Bahkan  mengaktifkan keyboard pun bisa dilakukan dengan menggerakkan jari dari   bezel pojok kiri ke tengah layar. Pendekatan ini menurut kami sangat  efektif  dan praktis meniadakan kebutuhan tombol fisik.
PlayBook  sendiri memiliki toko aplikasi sendiri dan berbeda  dengan App World  untuk ponsel BlackBerry. Ditanya soal kesediaan aplikasi untuk   PlayBook, Oliver mengaku memang saat ini belum banyak, namun ke depannya  akan  sangat cerah. Pasalnya, aplikasi PlayBook dapat dibuat dengan  berbagai bahasa  pemograman, seperti C/C++, Adobe Air, HTML5, dan  JavaScript. “Bahkan PlayBook  bisa menjalankan aplikasi Android” ungkap  Oliver. RIM akan menyediakan semacam  aplikasi virtualisasi yang akan  menjalankan aplikasi Android di atas sistem  operasi PlayBook. 
Ironisnya,  dari semua demontrasi yang Oliver lakukan, tidak  satu pun menyangkut  email yang selama ini menjadi kekuatan BlackBerry.  Ternyata, di sinilah  “kelemahan” PlayBook: tidak adanya aplikasi email, kontak,  maupun  kalender. Satu-satunya mengakses data tersebut adalah dengan melakukan pairing  dengan ponsel BlackBerry (yang  RIM sebut dengan BlackBerry Bridge).  Jika sudah terhubung, semua email dapat  yang ada di ponsel BlackBerry  dapat dilihat di PlayBook. Namun ketika pairing itu terputus,  data tersebut  hilang dari PlayBook. PlayBook juga tidak memiliki  koneksi 3G, sehingga koneksi  ke internet harus mengandalkan WiFi atau pairing  via BlackBerry Bridge.
Kesimpulan
Meski hanya menjajalnya sebentar, penilaian kami terhadap  BlackBerry PlayBook membumbung tinggi. Dengan kualitas layar, portability,  dan kemudahan pakai yang  jempolan, PlayBook bisa menjadi tablet ideal  bagi banyak orang. Sayangnya,  PlayBook belum menyediakan aplikasi  khusus email yang sebenarnya menjadi  andalan BlackBerry selama ini. 
Selain  tanggal pasti, Oliver juga tidak berani menyebutkan  harga resmi  PlayBook di Indonesia. Namun sebagai gambaran, di pasaran Amerika   Serikat, PlayBook dijual dengan harga US$499 (16GB), US$599 (32GB), dan  US$699  (64GB). Kita tunggu saja kiprah PlayBook di Indonesia. (Wisnu Nugroho)
Spesifikasi Penting BlackBerry Playbook
| Layar | 7 inci, 1024x600 pixel | 
| Fasilitas | WiFi, Bluetooth, GPS, Mini HDMI, accelerometer, Gyrpscope,    Magnetometer | 
| Sistem Operasi | Playbook OS (berbasis QNX) | 
| Kamera | 5MP 1080 HD Video (belakang), 3 MP 1080 HD Video (depan)  | 
| Kapasitas | 16GB, 32GB, 64GB | 
| Dimensi/Bobot | 130x19,4x1 cm/425 gram | 
| Harga (untuk pasar AS) | US$499 (16GB), US$599 (32GB), dan US$699 (64GB) | 
 
 




 
 Posts
Posts
 
 

0 komentar:
Post a Comment