SOEKARNO HATTA,(GM)-
Kapolda Jabar Brigjen Pol. Putut Eko Bayuseno menegaskan, tidak ada ampun bagi anggota geng motor yang kerap meresahkan masyarakat Jawa Barat, khususnya di wilayah Kota Bandung. Bahkan Kapolda menggunakan istilah "nobad" alias nongol babad bagi para pelaku kejahatan jalanan tersebut.
"Kita akan menindak tegas pelaku kriminal terutama geng motor. Kalau nongol lagi kita babad atau dengan istilah nobad. Bahkan jika mereka melakukan perlawanan, kita pun tidak akan segan-segan untuk melumpuhkannya. Apalagi bila sampai membahayakan jiwa anggota. Tapi kalau pelaku tidak melakukan perlawanan saat ditangkap, ya kita pun akan baik baik," tegas Kapolda wartawan usai upacara pisah sambut di Mapolda Jabar, Jln. Soekarno-Hatta Bandung, Jumat (13/5) pagi.
Setelah resmi menggantikan Irjen Pol. Suparni Parto, Putut berkomitmen untuk melanjutkan program Jabar Kondusif yang telah dijalankan kapolda sebelumnya. "Saya akan melanjutkan kebijakan-kebijakan kapolda lama, dalam menghadapi segala ancaman keamanan di wilayah hukum Polda Jabar," katanya.
Saat ditanya tentang kasus korupsi atau kasus lainnya yang hingga kini belum ada penyelesaian jelas, Putut meminta waktu, agar dirinya mengkaji terlebih dulu kasus-kasus tersebut. Sebab dia masih baru dan belum bisa memantau, sejauh mana kasus-kasus yang belum terungkap tersebut sudah berjalan.
"Saya akan lihat apa hambatannya, apa kekurangannya, sudah sejauh mana kasus itu, seandainya saya sudah tahu, nanti tinggal memberi arahan ke krimsus atau kapolres yang menangani kasus tersebut," ujarnya.
Ia menambahkan, semua kasus yang belum terungkap akan menjadi utang yang harus dibayar. Dirinya pun akan selalu memacu para anggota yang berada di lapangan, untuk mengungkap semua kasus yang kini menjadi utang tersebut. "Pokoknya tindakan kita akan tegas, sesuai dengan prosedur yang ada," terangnya.
Kapolda pun akan memfokuskan masalah Negara Islam Indonesia (NII), yang kini semakin menjadi-jadi di Jawa Barat. Menurutnya, pihaknya telah membentuk tim khusus bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, yang menjabat sebagai Ketua Komunitas Intelijen Daerah (Kominda).
"Seperti yang disampaikan Wagub, kita akan membentuk tim khusus yang telah dirintis sebelumnya oleh Kapolda yang lama dan akan saya teruskan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, bahkan sampai kecamatan," katanya.
Sedangkan untuk permasalahan Ahmadyah, dia menuturkan, akan tetap fokus dalam segi pembinaan, sebagaimana yang diterapkan di Banten, saat dirinya menjabat Kapolda. "Seperti di Banten, penanganan dilakukan secara sinergi melalui Forum Silaturahmi dan Pondok Pesantren. Kita akan masuk ke sana dan membina mereka. Apalagi Gubernur sudah mengeluarkan peraturan, jadi kita tinggal sosialisasikan, dan alhamdulillah sudah banyak yang kembali ke jalan yang benar," katanya.
Saat ditanya ancaman bom yang marak terjadi di Jawa Barat, Putut mengatakan, telah memiliki langkah-langkah antisipasi pencegahan. "Dalam menghadapi segala ancaman keamanan, tidak ada obat yang mujarab selain sinergi antara Polri, pemerintah daerah, TNI, alim ulama, dan seluruh lapisan masyarakat, untuk sama-sama menyelesaikan masalah ini," katanya.

Archives
Categories
- bursa hp (20)
- GAME (4)
- IPTEK (3)
- kota bandung (23)
- mp3 persib (3)
- nyut nyut (1)
- persib (37)
- tempat wisata (4)
- tutorial blog (6)
- usb modem (1)
DAFTAR ISI
Feedjit
Labels
- bursa hp (20)
- GAME (4)
- IPTEK (3)
- kota bandung (23)
- mp3 persib (3)
- nyut nyut (1)
- persib (37)
- tempat wisata (4)
- tutorial blog (6)
- usb modem (1)
wibiya widget
Tidak Ada Ampun bagi Geng Motor
Sunday, May 15, 2011Diposkan oleh jepri di 12:28 AM
Label: kota bandung
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Berita Terpopuler
-
HOBI seseorang ternyata bisa menjadi kelebihan yang cukup menonjol. Seperti yang terjadi pada Reza Maliki Akbar. Awalnya sih cuma bikin blog...
0 komentar:
Post a Comment