RT Hingga Camat Diminta Waspada Teror Bom
DJUNDJUNAN,(GM)-@Seputar bandung
Wali Kota Bandung, Dada Rosada menyatakan Kota Bandung siaga satu, menyusul maraknya lagi teror bom yang melanda wilayah Indonesia dalam satu bulan terakhir.Sebab itu, Pemkot Bandung langsung mengeluarkan surat edaran kepada aparat kewilayahan mulai dari tingkat kecamatan sampai RT, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap teror bom.
"Kita melakukan hal yang sama dengan pemerintah pusat melalui pernyataan yang kemarin disampaikan Menko Polhukam. Di tingkat kota, kami sudah berikan surat edaran kepada aparat kewilayahan, isinya agar selalu berkoordinasi dengan jajaran polsek dan koramil, serta mengoptimalkan jaringan intelijen yang ada," ujar Dada kepada wartawan usai membuka acara Bandung Lautan Mainan, di Pasteur Hyper Point, Jln. Dr. Djundjunan, Jumat (22/4).
Selain itu, Dada juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan diri. Mulai dari pencegahan dini terhadap berbagai kemungkinan teror bom dan gangguan lainnya.
"Apalagi di Kota Bandung banyak sekali rumah kosan, sehingga banyak orang yang tidak dikenal. Untuk itu perlu adanya peningkatan kewaspadaan," ujarnya.
Disinggung mengenai pengamanan di kompleks balai kota, Dada mengatakan, tetap diberlakukan seperti sebelumnya. Keamanan Dalam (Kamdal) Balai Kota Bandung tetap bertugas sebagaimana mestinya, dan akan lebih selektif kepada pengunjung. "Kita lihat kondisinya. Tapi kita tetap akan melakukan upaya kewaspadaan sejak dini. Karena kalau sudah terjadi akan merasa bersalah," paparnya.
Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda menambahkan, berkaitan dengan status siaga satu, camat, dan lurah sudah diperintahkan untuk waspada dan terus berkoordinasi dengan aparat keamanan. "Ini sebagai upaya mencegah terjadinya tindakan teror, termasuk menindaklanjuti apa yang diberlakukan pemerintah pusat," terangnya.
Teror bom stasiun
Belum juga 1x24 jam Wali Kota Bandung menyatakan Bandung Siaga I, seorang penjual nasi bernama Tati (45) di RT 03/RW 02, Kel. Kebon Jeruk, Kec. Andir, mengaku telah menemukan sebuah paket mencurigakan yang diduga bom, di warung nasi miliknya.
Menurutnya, seorang pria yang mengaku berasal dari Papua menitipkan barang tersebut kepadanya Kamis (21/4) sekitar pukul 07.00 WIB. "Orang itu ngakunya dari Papua, nitip barangnya ke saya, terus mau diambil lagi pukul 18.00 WIB," ungkapnya kepada "GM" saat ditemui di lokasi gudang Stasiun Bandung.
Ia mengaku tidak mengenal pria yang menitipkan barang berisi rice cooker, jaket, dan buku tersebut. Namun ia mulai curiga dan ketakutan, karena si pemilik barang tidak kunjung mengambil barang titipan tersebut.
"Karena saya takut barangnya enggak diambil-ambil, tadi sore magrib langsung lapor ke polisi khusus kereta api," katanya. Setelah melaporkan ke Polsus KA pada pukul 18.00 WIB, Polsus KA pun melaporkan kejadian penemuan itu ke polisi.
Pantauan "GM" di lokasi, Tim Gegana tiba di lokasi pukul 21.00 WIB dan langsung memeriksa barang mencurigakan tersebut. Namun setelah diperiksa, paket tersebut hanya berisi rice cooker, jaket, dan beberapa buku.
Barang bukti itu langsung diamankan Tim Gegana. Tati sempat pingsan di lokasi karena kelelahan, menunggu pihak kepolisian memeriksa paket yang diduga bom tersebut.
Dihubungi terpisah, Kapolsekta Andir Kompol R.N. Mulyadi di lokasi kejadian membenarkan, pihaknya menerima telepon dari stasiun KA yang melaporkan adanya paket mencurigakan. "Kami menerima laporan itu sekitar pukul 18.00 WIB," katanya.
Ia mengatakan, awalnya anggota Polsekta Andir memeriksa paket yang terbungkus dus air mineral itu dengan metal detector. Saat diperiksa metal detector pun berbunyi. Akhirnya petugas memanggil Tim Gegana Polda jabar.
"Setelah dicek Tim Gegana ternyata isi kardus Alkitab, magicom, sikat gigi, odol, pakaian, dan charger HP. Barang itu diduga milik seseorang yang tertinggal," katanya.
Jangan berlebihan
Ditemui secara terpisah, Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan menyatakan, status siaga satu di Jabar jangan disikapi berlebihan, apalagi sampai menciptakan suasana mencekam. Ia berharap masyarakat bersikap seperti biasa, namun harus tetap meningkatkan kewaspadaan. Bahkan harus bisa mempersempit ruang gerak para teroris.
"Tidak perlu disikapi dengan rasa mencekam status siaga tersebut. Bahwa kejadian bom Cirebon memang ada. Untuk menyikapi ini, kita terus berkomunikasi dengan pihak kepolisian dan TNI. Situasinya baik-baik saja. Masalah Cirebon hanya pojok kecil di wilayah Jabar. Tapi, tentunya kita harus menjaga kewaspadaan bersama. Pelaku bom buku dan Cirebon sudah diketahui, juga bomber berikutnya. Ini sudah dilaksanakan dengan baik," ungkap Heryawan usai menunaikan salat Jumat di Masjid Besar Sodong Hilir Kab. Tasikmalaya.
Ia menambahkan, status siaga satu hendaknya juga disikapi sebagai sikap waspada terhadap bahaya teror dan bahaya yang lainnya. Apalagi terhadap daerah-daerah rawan dijadikan sarang teroris yang datanya sudah ada oleh aparat keamanan dan intelijen. Agar teror bom tidak terjadi di tempat lain
DJUNDJUNAN,(GM)-@Seputar bandung
Wali Kota Bandung, Dada Rosada menyatakan Kota Bandung siaga satu, menyusul maraknya lagi teror bom yang melanda wilayah Indonesia dalam satu bulan terakhir.Sebab itu, Pemkot Bandung langsung mengeluarkan surat edaran kepada aparat kewilayahan mulai dari tingkat kecamatan sampai RT, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap teror bom.
"Kita melakukan hal yang sama dengan pemerintah pusat melalui pernyataan yang kemarin disampaikan Menko Polhukam. Di tingkat kota, kami sudah berikan surat edaran kepada aparat kewilayahan, isinya agar selalu berkoordinasi dengan jajaran polsek dan koramil, serta mengoptimalkan jaringan intelijen yang ada," ujar Dada kepada wartawan usai membuka acara Bandung Lautan Mainan, di Pasteur Hyper Point, Jln. Dr. Djundjunan, Jumat (22/4).
Selain itu, Dada juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan diri. Mulai dari pencegahan dini terhadap berbagai kemungkinan teror bom dan gangguan lainnya.
"Apalagi di Kota Bandung banyak sekali rumah kosan, sehingga banyak orang yang tidak dikenal. Untuk itu perlu adanya peningkatan kewaspadaan," ujarnya.
Disinggung mengenai pengamanan di kompleks balai kota, Dada mengatakan, tetap diberlakukan seperti sebelumnya. Keamanan Dalam (Kamdal) Balai Kota Bandung tetap bertugas sebagaimana mestinya, dan akan lebih selektif kepada pengunjung. "Kita lihat kondisinya. Tapi kita tetap akan melakukan upaya kewaspadaan sejak dini. Karena kalau sudah terjadi akan merasa bersalah," paparnya.
Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda menambahkan, berkaitan dengan status siaga satu, camat, dan lurah sudah diperintahkan untuk waspada dan terus berkoordinasi dengan aparat keamanan. "Ini sebagai upaya mencegah terjadinya tindakan teror, termasuk menindaklanjuti apa yang diberlakukan pemerintah pusat," terangnya.
Teror bom stasiun
Belum juga 1x24 jam Wali Kota Bandung menyatakan Bandung Siaga I, seorang penjual nasi bernama Tati (45) di RT 03/RW 02, Kel. Kebon Jeruk, Kec. Andir, mengaku telah menemukan sebuah paket mencurigakan yang diduga bom, di warung nasi miliknya.
Menurutnya, seorang pria yang mengaku berasal dari Papua menitipkan barang tersebut kepadanya Kamis (21/4) sekitar pukul 07.00 WIB. "Orang itu ngakunya dari Papua, nitip barangnya ke saya, terus mau diambil lagi pukul 18.00 WIB," ungkapnya kepada "GM" saat ditemui di lokasi gudang Stasiun Bandung.
Ia mengaku tidak mengenal pria yang menitipkan barang berisi rice cooker, jaket, dan buku tersebut. Namun ia mulai curiga dan ketakutan, karena si pemilik barang tidak kunjung mengambil barang titipan tersebut.
"Karena saya takut barangnya enggak diambil-ambil, tadi sore magrib langsung lapor ke polisi khusus kereta api," katanya. Setelah melaporkan ke Polsus KA pada pukul 18.00 WIB, Polsus KA pun melaporkan kejadian penemuan itu ke polisi.
Pantauan "GM" di lokasi, Tim Gegana tiba di lokasi pukul 21.00 WIB dan langsung memeriksa barang mencurigakan tersebut. Namun setelah diperiksa, paket tersebut hanya berisi rice cooker, jaket, dan beberapa buku.
Barang bukti itu langsung diamankan Tim Gegana. Tati sempat pingsan di lokasi karena kelelahan, menunggu pihak kepolisian memeriksa paket yang diduga bom tersebut.
Dihubungi terpisah, Kapolsekta Andir Kompol R.N. Mulyadi di lokasi kejadian membenarkan, pihaknya menerima telepon dari stasiun KA yang melaporkan adanya paket mencurigakan. "Kami menerima laporan itu sekitar pukul 18.00 WIB," katanya.
Ia mengatakan, awalnya anggota Polsekta Andir memeriksa paket yang terbungkus dus air mineral itu dengan metal detector. Saat diperiksa metal detector pun berbunyi. Akhirnya petugas memanggil Tim Gegana Polda jabar.
"Setelah dicek Tim Gegana ternyata isi kardus Alkitab, magicom, sikat gigi, odol, pakaian, dan charger HP. Barang itu diduga milik seseorang yang tertinggal," katanya.
Jangan berlebihan
Ditemui secara terpisah, Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan menyatakan, status siaga satu di Jabar jangan disikapi berlebihan, apalagi sampai menciptakan suasana mencekam. Ia berharap masyarakat bersikap seperti biasa, namun harus tetap meningkatkan kewaspadaan. Bahkan harus bisa mempersempit ruang gerak para teroris.
"Tidak perlu disikapi dengan rasa mencekam status siaga tersebut. Bahwa kejadian bom Cirebon memang ada. Untuk menyikapi ini, kita terus berkomunikasi dengan pihak kepolisian dan TNI. Situasinya baik-baik saja. Masalah Cirebon hanya pojok kecil di wilayah Jabar. Tapi, tentunya kita harus menjaga kewaspadaan bersama. Pelaku bom buku dan Cirebon sudah diketahui, juga bomber berikutnya. Ini sudah dilaksanakan dengan baik," ungkap Heryawan usai menunaikan salat Jumat di Masjid Besar Sodong Hilir Kab. Tasikmalaya.
Ia menambahkan, status siaga satu hendaknya juga disikapi sebagai sikap waspada terhadap bahaya teror dan bahaya yang lainnya. Apalagi terhadap daerah-daerah rawan dijadikan sarang teroris yang datanya sudah ada oleh aparat keamanan dan intelijen. Agar teror bom tidak terjadi di tempat lain
0 komentar:
Post a Comment